Alat-alat optic seperti Lup, teropong, dan milkroskop memiliki kemampuan untuk memperbesar bayangan benda. Namun, perbesaran bayangan benda yang dihasilkan terbatas. Kemampuan perbesaran alat-alat optic itu selain dibatasi oleh daya urai lensa juga dibatasi oleh pola difraksi yang terbentuk pada bayangan benda itu.
Gambar 2.11. Pola difraksi yang dibentuk oleh sebuah celah bulat
Pola difraksi yang dibentuk oleh sebuah celah bulat terdiri atas bintik terang pusat yang dikelilingi oleh cincin-cincin terang dan gelap seperti pada Gambar 2.11. Pola tersebut dapat dijelaskan dengan menggunakan Gambar 2.12.
Gambar 2.12. Daya urai suatu lensa
D=diameter lobang
l =jarak celah ke layar
dm=jari-jari lingkaran terang
θ = sudut deviasi
Pola difraksi dapat diperoleh dengan menggunakan sudut q yang menunjukkan ukuran sudut dari setiap cincin yang dihasilkan dengan persamaan:
dengan λ merupakan panjang gelombang cahaya yang digunakan.
Untuk sudut-sudut kecil, maka diperoleh sinθ » tan θ = dm/λ dan sama dengan sudutnya q sehingga dapat ditulis:
Contoh Soal:
Tentukanlah daya urai sebuah celah dengan diameter 1 mm dan jarak celah ke layar 2m, dengan menggunakan cahaya yang panjang gelombangnya 580 nm.
Penyelesaian:
Diketahui:
D= 1mm, l =2m=2×103 mm; =580nm = 5,8 × 10-4 mm
Ditanya : dm = …….?
Jawab:
dm = 1,22 λl/D = 1,22(5,8×10-4 mm) (2×103mm)/1mm =1,4 mm.
Jadi, daya urai celah tersebut 1,4 mm.
0 komentar:
Posting Komentar